DONGENG ATAU BERCERITA
Dongeng adalah suatu kisah yang daingkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi, dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun temurun dari generasi kegenerasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut kedalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan
Bagaimana Cara Mendongeng Yang Baik
Mendongeng pada dasarnya sama seperti kita menyanyikan lagu, ada irama, emosi, dengan penghayatan yang penuh terhadap teks yang dibawakan. Seperti halnya lagu, kadang-kadang dalam penyampaian sebuah dongeng ada nada rendah-tinggi, bisa pula halus dan melengking nyaring atau stakato yang melompat-lompat dan cannon yang bersahut-sahut sesuai dengan kebutuhan teks dongeng itu sendiri. Kesemua teknis diatas dimaksudkan agar cerita yang kita sampaikan dapat menarik bagi penonton (anak-anak).
Ada Dua Bagian Penting Dalam Mendongeng
1). Say it, Berarti mengatakan.
Kita harus mampu menceritakan isi cerita dengan baik hanya dengan menggunakan bahasa kata-kata tanpa bahasa gerak tubuh yang berlebih. Didalam Say It, peran seorang guru/ orangtua berfungsi sebagai narator si pembawa cerita. Pendongeng harus mampu menggambarkan cerita, suasana, runtutan peristiwa dalam teks/naskah hanya dengan kata-kata kepada anak-anak.
2). Show it, Berarti mempergerakan.
Artinya guru sebagai pembawa cerita harus mampu mempergerakan isi cerita dengan menjadi karakter/ tokoh yang ada, dari gaya bicara sampai gerakan tubuh yang sesuai dengan kebutuhan sang tokoh. Guru juga mampu membawa irama cerita sesuai kebutuhan teks nya. Misalnya mengatur tempo menjadi lambat ketika suasana berubah menjadi sedih atau haru. Atau sebaliknya jika suasana tegang tempo/ irama permainan juga harus dibuat lebih cepat.
No comments:
Post a Comment